.jpg)
TEMBILAHAN, ANDALAN.CO- Seorang warga Kabupaten Indragiri Hilir, Muridi Susandi, mengeluhkan buruknya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan, khususnya di Poli Spesialis Bedah Mulut dan bagian laboratorium. Ia menyebut kondisi ini memprihatinkan dan perlu segera dibenahi oleh pihak manajemen rumah sakit.
Menurut Muridi, ia dijadwalkan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk anaknya pada pukul 11.00 WIB. Demi menghormati jadwal yang telah ditentukan, ia datang lebih awal, yaitu pukul 10.00 WIB. Namun, dokter yang seharusnya menangani mereka baru tiba sekitar pukul 13.30 WIB, atau lebih dari dua jam dari waktu yang dijanjikan.
"Sudah datang tepat waktu, tapi dokter baru datang lewat jam satu siang. Ini tentu mengecewakan, apalagi kami datang untuk memeriksakan anak yang sedang sakit," ujar Muridi saat diwawancarai, Kamis (12/6/2025) siang kepada Wartawan.
Setelah mendapatkan surat rujukan dari Poli Bedah Mulut, Muridi melanjutkan pemeriksaan ke laboratorium rumah sakit. Namun di sana, ia kembali dibuat kecewa karena tidak menemukan petugas yang berjaga maupun fasilitas medis yang memadai.
"Ruangan laboratorium seperti kosong tak berfungsi. Hanya ada meja dan kursi. Tidak ada petugas, bahkan saya sempat bertanya-tanya, apakah saya harus mengambil sampel darah anak saya sendiri?" ungkapnya dengan nada kesal.
Ia menekankan bahwa pelayanan kesehatan seharusnya menjadi prioritas utama, karena yang dilayani adalah masyarakat dalam kondisi tidak sehat dan sangat membutuhkan bantuan medis yang cepat, tepat, dan profesional.
"Pelayanan yang buruk seperti ini bukan hanya merugikan saya pribadi, tapi juga berpotensi membahayakan pasien lain," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan dr. H. Rahmat Susanto menyapampaikan permohonan maafnya.
Terimakasih atas kritik dan masukannya mohon maaf atas ktidaknyamanan segera kami evaluasi untuk perbaikan ke depannya.
Keluhan seperti ini menambah daftar panjang tantangan pelayanan kesehatan di daerah, yang selama ini kerap terkendala sumber daya manusia, manajemen waktu, serta fasilitas pendukung yang tidak maksimal. Diharapkan pihak rumah sakit dapat segera melakukan perbaikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
