JAKARTA,ANDALAN.CO-10 November 2009 — Pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 120/TK/Tahun 2009 resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Presiden ke-4 Republik Indonesia.
Menurut H Mafirion Anggota DPR RI Fraksi PKB, penganugrahan ini diberikan sebagai bentuk penghargaan negara atas jasa dan pengabdian beliau dalam memperjuangkan demokrasi, hak asasi manusia, serta menegakkan nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi.
Upacara penganugerahan digelar di Istana Negara, Jakarta, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional. Dalam sambutannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan bahwa Gus Dur merupakan tokoh yang konsisten memperjuangkan keadilan sosial dan kebebasan berpendapat di tengah masa transisi demokrasi Indonesia.
“Gus Dur telah memberikan teladan besar bagi bangsa ini melalui perjuangan dan pemikirannya. Beliau berani menegakkan prinsip kemanusiaan, membela kelompok minoritas, dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan penuh keikhlasan,” ujar Presiden.
Sebagai tokoh bangsa dan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Gus Dur dikenal luas sebagai pembela pluralisme dan tokoh perdamaian. Pada masa pemerintahannya, ia menghapus berbagai bentuk diskriminasi terhadap warga keturunan Tionghoa, membuka ruang kebebasan pers, serta mendorong reformasi birokrasi dan pemerintahan yang lebih transparan.
Pemerintah menilai perjuangan Gus Dur tidak hanya berdampak pada kehidupan politik nasional, tetapi juga pada penguatan nilai-nilai toleransi dan kebhinekaan di tengah masyarakat. Semangat dan pemikiran beliau dianggap sejalan dengan cita-cita kemerdekaan untuk mewujudkan bangsa yang adil, damai, dan berkeadaban.
Dengan penganugerahan ini, KH. Abdurrahman Wahid secara resmi ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia, bergabung dengan deretan tokoh-tokoh bangsa yang telah berjasa besar dalam membangun dan menjaga keutuhan Republik Indonesia.
