INDRAGIRI HILIR,ANDALAN.CO— PT Pulau Sambu di Kuala Enok memberikan dukungan nyata bagi keberlanjutan pendidikan di SD 04 Desa Sungai Laut, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir. Setelah publik menyoroti kondisi bangunan sekolah yang memprihatinkan, perusahaan yang tergabung dalam Sambu Group tersebut bergerak cepat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan membangun fasilitas sekolah sementara guna menunjang proses belajar mengajar.
Bangunan sementara ini dirancang untuk menjawab kebutuhan mendesak akan ruang kelas yang layak. Selama ini, keterbatasan infrastruktur membuat proses belajar menjadi kurang optimal, bahkan beberapa kelas harus digunakan secara bergantian.
Kepala Sekolah SD 04 Desa Sungai Laut, Soharto, menyampaikan apresiasi mendalam atas perhatian dan bantuan yang diberikan.
“Kami sangat bersyukur atas bantuan sekolah sementara ini. Selama ini keterbatasan ruang belajar menjadi tantangan utama bagi proses pendidikan di sekolah kami. Kehadiran fasilitas ini adalah angin segar bagi kami, guru, dan terutama para siswa,” ujarnya.
Ia menambahkan, kehadiran bangunan sementara tersebut memungkinkan siswa untuk belajar dalam lingkungan yang lebih aman, nyaman, dan kondusif.
Hingga saat ini, pembangunan fasilitas sekolah sementara masih berlangsung. Prosesnya dilakukan melalui kerja sama antara PT Pulau Sambu, pemerintah daerah, dan masyarakat sekitar yang ikut serta dalam kegiatan gotong royong. Proyek tersebut diproyeksikan selesai pada akhir Desember 2025.
Selain ruang kelas, berbagai fasilitas penunjang juga akan disiapkan guna mendukung tata kelola pembelajaran yang lebih baik. Setelah selesai dibangun, bangunan sementara ini akan diserahterimakan kepada Dinas Pendidikan untuk dimanfaatkan secara maksimal bagi keberlangsungan pendidikan di Desa Sungai Laut.
Soharto menegaskan bahwa pembangunan ini bukan hanya solusi jangka pendek, namun diharapkan menjadi pemicu peningkatan kualitas pendidikan di masa mendatang.
“Setiap anak memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan aman. Dengan adanya dukungan dari PT Pulau Sambu, harapan kami semakin besar untuk membentuk generasi unggul di masa depan. Semoga keberkahan dari bantuan ini bisa dirasakan oleh seluruh siswa dan masyarakat,” tutupnya.
Didirikan pada tahun 1967 oleh Tay Juhana, Sambu Group merupakan pelopor industri pengolahan kelapa di Indonesia. Perusahaan ini mengoperasikan tiga pabrik di Provinsi Riau: PT Pulau Sambu di Kuala Enok (1967), PT Pulau Sambu di Guntung (1983), dan PT Riau Sakti United Plantations (1993).
Sambu Group dikenal sebagai perusahaan yang berhasil mengintegrasikan petani kelapa lokal dengan pasar global melalui sistem kemitraan yang berkelanjutan. Melalui inovasi produk berbasis kelapa dengan merek KARA, perusahaan ini berupaya mendorong inklusivitas sosial, konservasi lingkungan, serta stabilitas ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Komitmen terhadap kesejahteraan sosial-ekonomi petani diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur, kegiatan keagamaan, hingga program pendidikan masyarakat. Membeli produk KARA berarti turut mendukung kehidupan petani kelapa Indonesia agar lebih sejahtera.

