ANDALAN.CO, TELUK BELENGKONG – Sektor peternakan di Desa Kelapa Patih Jaya, Kecamatan Teluk Belengkong, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) berhasil memberikan kontribusi yang sangat besar bagi indeks peningkatan perekonomian masyarakat.
Ternak sapi berperan sebagai sumber pendapatan serta membuka kesempatan kerja bagi masyarakat, mengingat selama ini masyarakat sulit memperoleh pekerjaan.
Tidak adanya pekerjaan berimbas kepada sumber pendapatan atau penghasilan yang hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari.
Kondisi ini tentu saja mengakibatkan kurangnya asupan gizi masyarakat dalam hal Protein dari hewan atau sumber protein hewani.
Menjawab permasalahan tersebut, Pemerintah Desa atau PemDes Kelapa Patih Jaya akhirnya berinisiatif membentuk sebuah Inovasi yaitu “Terapi” atau Peternakan Sapi.
PemDes Kelapa Patih Jaya berinovasi dalam pengembangan Perternakan Sapi dengan inovasi yang membuat peluang pengembangan sapi cukup besar.
Inovasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu, tersedianya sapi bakalan dalam jumlah besar dan mutu yang relatif baik, tersedianya pakan ternak dalam jumlah cukup, tersedianya lahan pangonan, relatif mudahnya akses pemasaran, keterampilan petani yang memadai serta sosial budaya yang menunjang.
Kepala Desa (Kades) Kelapa Patih Jaya, Iswahyudi menjelaskan, pembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunan pertanian dalam arti luas, reorientasi kebijakan pembangunan sebagaimana tertuang dalam program Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan atau RPPK.
“Pembangunan pertanian perlu melakukan pendekatan yang menyeluruh dan integratif dengan sub sektor yang lain dalam naungan sektor pertanian. Hal ini semakin penting untuk dilakukan apabila dikaitkan dengan program swasembada daging sapi,” jelas Iswahyudi, Kamis (16/3/2023).
Walaupun bukan menjadi sektor utama dalam program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah desa, menurutnya, sektor peternakan merupakan faktor yang sama sekali tidak bisa dipandang sebelah mata.
Foto : Warga Desa Kepala Patih kaya mengembala sapi - sapinya yang berasal dari Program 'Terapi'.
Lebih lanjut Iswahyudi menerangkan, sistem pengelolaan Perternakan Sapi di Desa Kelapa Patih Jaya dengan membentuk kelompok Tani dan di SK kan oleh Kepala Desa, Kelompok tani dipinjamkan sapi jantan dan betina perorangnya guna dikembangbiakkan.
“Jika Sapi sudah menghasilkan anakan minimal 2 ekor, maka 1 anakan sapi diserahkan ke Desa dan 1 lagi menjadi hak milik orang tersebut dan dapat dikembangbiakkan lagi jika sudah berumur 8 Bulan,” terangnya.
Seterusnya jika sudah berkembangbiak, ditambahkan Kades, induk sapi tadi dikembalikan ke Desa guna dipinjamkan ke Kelompok tani selanjutnya.
“Jika sapi sudah cukup berumur, pemerintah desa dapat menjual sapi tersebut. Umumnya sapi – sapi tersebut dipotong untuk di perjualbelikan dagingnya, dan pada saat musim Idul Adha untuk dikurbankan,” ucap Kades.
Menurut Iswahyudi, pembeli tidak dibatasi untuk Masyarakat di Desa Kelapa Patih Jaya, namun juga untuk memenuhi kebutuhan Pasokan daging sapi untuk desa tetangga atau sekitarnya.
“Inovasi Terapi meningkatan perekonomian dan juga mengurangi permasalahan tingkat penggangguran di Desa serta memenuhi kebutuhan gizi protein hewani,” pungkasnya. (Andalan.co/SPI).